Emha Ainun Najib

Kumpulan Kata Kata Cak Nun yang Bijak dan Menyentuh Hati



Emha Ainun Nadjib atau biasa lebih dikenal sebagai Cak Nun, lahir di Jombang pada tahun 1953. Cak Nun adalah seorang seniman ternama dan juga budayawan sehingga banyak pemikiran-pemikiran yang ia gagaskan kemudian ditulisnya dalam semua buku-bukunya. Kata-kata Cak Nun seringkali dijadikan berisi petuah, bijak dan mampu memotivasi diri seseorang ketika membaca buku atau bahkan mendengar langsung gagasan-gagasannya.
Cak Nun bukan hanya terkenal sebagai sastrawan tetapi juga memiliki intelektual yang tinggi bahkan bukan hanya dalam hal agama, politik, bahkan bidang-bidang lainnya. Berikut adalah kata-kata Cak Nun tentang Cinta, Islam, Agama, Kehidupan, dan sebagainya.

Kata Kata Cak Nun tentang Cinta
“Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.” -Cak Nun-
“Cinta bukanlah bertahan seberapa lama, tetapi seberapa jelas dan ke arah mana.” -Cak Nun-
“Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.” -Cak Nun
“Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.” - Cak Nun 
“Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.” -Cak Nun 




Kata Kata Cak Nun Tentang Agama 

“Kalau saya datang berpakaian dengan gamis dan sorban, memang tidak ada salahnya. Namun, saya takut orang akan menganggap saya lebih pandai dan mungkin lebih parahnya lagi lebih alim. Itukan namanya penipuan!” -Cak Nun


“Aku menyebut diriku saja muslim, aku tak berani karena itu adalah hak prerogatif Allah untuk menilai aku ini muslim atau bukan.” -Cak Nun


“Sujud adalah salah satu hakikat hidup karena perjalanan hanya untuk tua dan redup.” -Cak Nun


“Agama adalah perilaku, agama adalah silkap. Dan semua agama mengajarkan kesantunan, kasih sayang dan Cinta kasih sesama.” -Cak Nun


“Tuhan tidak sakit hati oleh keingkaran Anda. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika Anda berpura-pura menyembah-Nya.” -Cak Nun


“Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti.” -Cak Nun


“Surga itu gak penting, fokuskan dirimu hanya pada Tuhan.” -Cak Nun 


“Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati.” -Cak Nun 


“Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang.” -Cak Nun 


“Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera dan satpam otoriter.” -Cak Nun

“Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.” -Cak Nun 

“Sunnah Rasul  yang paling mendasar adalah akhlaknya, bukan kostumnya. Orang yang disukai Tuhan adalah orang yang menyebut dirinya buruk, biso rumongso (merasa tidak bisa), enggak rumongso biso (merasa paling bisa).” -Cak Nun 

“Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.” -Cak Nun 




Kata Bijak Cak Nun tentang Kehidupan

“Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain.” -Cak Nun 


“Kesedihan boleh ada, tapi jangan ada kebencian kepada siapapun.” -Cak Nun 


“Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya.” -Cak Nun 


“Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita.” -Cak Nun 


“Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran.” -Cak Nun 


“Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua?” -Cak Nun 


“Kebanyakan orang tak bisa tidur, mereka hanya tertidur, karena sepanjang siang dan malam hari mereka diberati oleh dunia.” -Cak Nun 


“Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan.” -Cak Nun 


“Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri.” -Cak Nun 


“Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia.” -Cak Nun 


“Bukanlah hidup kalau sekadar untuk mencari makan, bukankah sambil bekerja seseorang bisa merenungkan suatu hal, bisa berzikir dengan ucapan yang sesuai dengan tahap penghayatan atau kebutuhan hidupnya, bisa mengamati macam-macam manusia, bisa belajar kepada sebegitu banyak peristiwa. Bisa menemukan hikmah-hikmah, pelajaran dan kearifan yang membuat hidupnya semakin maju dan baik.” -Cak Nun 


“Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-nonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan mahluk selainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian.” -Cak Nun 


“Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras.” -Cak Nun 


“Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan melainkan kekayaan, yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran melainkan kenyamanan, dan pada posisi seperti itu kalian selalu merasa lebih tinggi derajat dibanding orang kecil.” -Cak Nun 


“Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah?” -Cak Nun 


“Peraturan dan undang-undang tidak slalu sama dengan keadilan, ia bahkan bisa saja bertentangan dengan prinsip keadilan. Undang-undang memiliki relativitasnya sendiri dan tidak mutlak sebagaimana firman Tuhan.” -Cak Nun 


“Hidup ini bukan kamu sukses atau tidak, bukan menang atau kalah. Tapi Hidup didunia ini apakah kamu bertahan berjuang bergantung pada Allah dalam keadaan apapun juga.” -Cak Nun 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Pemuda Dalam Menciptakan Keadaban Ruang Publik

Indonesia adalah negeri yang penuh cerita keramahtamahan, sopan santun, dan kuatnya tali kasih antar sesama. Setiap orang asing yang datang...