Senin, 03 Februari 2020

Peran Pemuda Dalam Menciptakan Keadaban Ruang Publik

Indonesia adalah negeri yang penuh cerita keramahtamahan, sopan santun, dan kuatnya tali kasih antar sesama. Setiap orang asing yang datang ke negeri ini, semua mengesankan adanya relasi yang penuh kehangatan antar sesama manusia. Kesan yang tumbuh secara alamiah, tanpa dibuat-buat. Ruang publik yang beradab menjadi ciri khas keindonesiaan.

Ruang publik adalah sarana utama interaksi antar pemuda untuk bertukar informasi dan komunukasi. Media komunikasi digital dan internet menjadi ruang publik terkini. Era digital seperti saat ini. Penyebaran informasi kian bertumbuh dan perkembangannya semakin tak terelakan lagi. Keberadaan alat telekomunikasi seperti handphone, turut memancing bermunculannya media sosial dalam berbagai jenis. Tidak hanya itu, portal-portal pemberitaan online pun turut menjamur. Setiap hari selalu ada berita-berita yang tersebar dengan bebas tanpa memiliki batasan dalam mengaksesnya.

Berita yang menjadi bahasa bagi individu ataupun kelompok dalam menyampaikan informasi. Sekarang penyebarannya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun hanya dengan media sosial, serta jaringan internet yang memadai. Namun kenyataanya, media sosial yang mulanya menjadi alat dalam mempermudah akses seseorang untuk berinteraksi sosial. Kini dibalik fungsikan sebagai alat penebar kebohongan berupa informasi hoax. melalui bahasa lisan serta tulisan yang di buat di publik dapat menggiring pemikiran masyarakat hingga terjebak pada satu kebohongan publik. Masyarakat khususnya pemuda yang tidak memahami bahasa kebohongan ini, akan lebih mudah terjerumus pada satu alat penghancur karakter bangsa ini.
Bahasa yang mulanya menjadi komponen utama terbentuknya sebuah informasi, mengalami pergeseran fungsi dari yang semestinya. Bahasa kini mulai dipergunakan masyarakat sebagai alat mencaci maki, menghujat, saling mendiskriminasi terhadap satu informasi yang belum diketahui kebenarannya. Jika kita melihat definisi bahasa menurut Walija (1994:4) mengatakan bahwa, bahasa adalah komunikasi paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Tetapi fakta yang ada, masyarakat terutama pemuda tidak bisa mengendalikan diri hingga terseret arus negatif dari penyalahgunaan bahasa ini.
Pemuda sebagai generasi yang dianggap memiliki kecerdasan intelektual tinggi, serta pemikiran yang terbuka. Sudah seharusnya menjadi promotor terdepan dalam menangkal tersebar luasnya hoax. Sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, terhitung pada tahun 2016 jumlah pemuda di Indonesia mencapai 62.061.400 jiwa. Ini seharusnya menjadi peluang emas bagi pemuda Indonesia untuk saling bergandengan tangan, serta berkomitmen dalam menghancurkan hoax. Permasalahan yang sudah mengakar hingga menjadi perbincangan internasional ini, tidak akan bisa jika hanya diselesaikan oleh satu pihak. Untuk itulah perlunya peran pemuda sebagai agen pencegahan berita hoax.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda sebagai langkah antisipasi.
1. Pertama, budayakan berinternet yang beretika. Kebebasan dalam mengakses media sosial, bukan berarti kita juga bisa melakukan apapun dengan bebas.
2. Kedua, meningkatkan kualitas diri. Pemuda Indonesia, yang dinilai sebagai generasi penerus serta agen perubahan.
3. Ketiga, menjadi filterasi informasi. Bahasa yang digunakan sebagai alat penyebar luasan informasi ini tidak selamanya memuat kebenaran sesuai dengan fakta yang ada.
Begitulah peran bahasa yang tidak hanya sebagai sumber informasi positif. Jika disalah artikan, bahasa juga bisa menjadi alat penghancur karakter bangsa yang mematikan. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita yang mengaku sebagai pemuda Indonesia yang berkarakter. Memberi tameng diri dengan pemahaman-pemahaman akan tujuan bahasa yang sebenarnya, demi mewujudkan negeri yang damai tanpa kebohongan.



Pemuda Sebagai Penjaga Ideologi Pancasila

….“Beri Aku Sepuluh Pemuda Maka Akan Kuguncang Dunia…Ir.Soekarno - Presiden RI I”


Pemuda merupakan aset suatu bangsa yang sangat bernilai, ditangan pemudalah peradaban akan dimulai ataupun berakhir. Tidak dapat dipungkiri pemuda merupakan ujuk tombak suatu bangsa yang ingin merdeka dan sejahtera. Oleh karena itu, pemuda disebut Agen Perubahan (Agent Of Change). pada setiap revolusi suatu perkembangan pasti ada darah dan peran pemuda di belakangnya. Banyak momentum yang tercipta akibat campur tangan pemuda didalamnya. Seperti kata-kata lain Bung Karno dalam pidato nya : “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”.

Pernyataan tersebut adalah benar karena pemuda memiliki banyak kesempatan dalam usianya, kemampuan eksplorasi, berpikir dan berinteraksi sosial. Tidak hanya di Indonesia, banyak revolusi dunia yang digerakkan oleh elemn pemuda. Misalnya Revolusi di Turki. Pasca Dinasti Utsmaniyah ada Muhammad II Al Fatih yang semakin memperbesar dinasti tersebut pada Abad ke-15. pada saat tersebut usia Muhammad II Al Fatih baru 21 tahun, ia telah paham bahwa perang yang dihadapi turki bukanlah perang agama. ia bersama pasukannya datang ke konstatinopel untuk melawan musuh tetapi tetap menajaga simbol-simbol Agama Nasrani pada Konstatinopel.

Ada lagi Revolusi Amerika, negara yang diakui sebagai negara paling adidaya saat ini dibangun oleh para pemudanya. Yakni diantara nya Benjamin Franklin, George Washington, dan Alexander Hamilton. Di Indonesia sendiri begitu banyak pemuda yang bersatu dan betjuang untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Dimulai dengan berserikat, membentuk organisasi guna mnghimpun pemikiran-pemikiran di kalangan pemuda.  Ditandai dengan berdirinya organisasi muda Boedi Utomo pada 20 Mei 1908, lalu Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda yang melahirkan 3 pernyataan penting : satu tanah air Indonesia, satu Bangsa Indonesia, dan satu Bahasa Indonesia. Yang kemudia dibacakan oleh Bung Karno dalam Teks Proklamasi 17 Agustus 1945.

Tidak berhenti sampai disitu peran penting pemuda Indonesia terus membersamai dinamika politik yang ada di Indonesia. Pada tahun 1966 saat krisis kekuasaan pemuda yang terhimpun dalam Organisasi Kepemudaan (OKP Cipayung) saat itu mendesak Tiga Tuntutan Rakyat (TRITURA) . yang kemudian merubah rezim besar dari zaman orde lama ke zaman orde baru.


Dalam mendirikan sebuah negara dibutuhkan dasar kuat yang dapat dijadikan pegangan serta falsafah hidup suatu negara tersebut. Falsafah kemudian mengandung nilai-nilai serta norma yang diimplementasikan dalam berinteraksi dan berkehidupan antar masyarakat. Terlebih dapat menjadi penyatu sebuah negara yang majemuk akan suku, ras, budaya, agama seperti Indonesia. Sejak zaman perjuangan untuk memerdekakan Indonesia, bapak pendiri bangsa dan juga pemuda telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Hal tersebut dapat kita telusur lagi dalam sejarah yakni pada tanggal 22 Juni 1945 terbentuklah panitia sembilan yang diketuai oleh Ir.Soekarno menghasilkan rumusan Pancasila yang memiliki 5 Sila. Yang pada akhirnya dilakukan penghapusan 7 kata dari sila pertama dan diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. kemudian disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI yang juga diketuai oleh Bung Karno.

Peran Pemuda Dalam Menciptakan Keadaban Ruang Publik

Indonesia adalah negeri yang penuh cerita keramahtamahan, sopan santun, dan kuatnya tali kasih antar sesama. Setiap orang asing yang datang...